Once, there was a house.
One person looked at the house. He doesn't want to enter. So he walked away.
Another person came to the house. He wanted to enter, but he saw the door was closed. So he sneaked to the back, climbed up to the second floor, then entered through the window.
Yet another person came. He, too, wanted to enter the house. So he came to the door and knocked. The master of the house opened the door for him and welcomed him in. Then he entered.
One last person came to the house. He saw the closed door. He came up to the door. He opened the door himself, and entered the house. The house was his all along.
4 comments:
The first person maybe considered a coward, but a coward who loves peace
The second person is a slick, rubbish, a disgraceful coward
The third person is a gentleman, a man of manner. He's not a coward, yet he is an intellectual
The forth person is a leader
That is how I see it
Wonderful one, Kerupuk
orang pertama : Orang yang tidak peduli akan sesuatu yang tidak penting
orang kedua : Orang yang mempunyai firasat/sikap/pikiran buruk
orang ketiga : Orang yang polos dan mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi
orang keempat : Orang yang berani dan terkadang keberaniannya ini yang menjadi kelemahan dia
kalau misalnya rumah itu digantikan oleh medan perang maka orang yang akan selamat menurut gw adalah orang nomer 1, karena terkadang cuek bisa mencegah kita dari situasi yang kompleks
that is my vision
leave a comment...
MS out...(salah tempat)
Orang pertama: tetangga yang gak ada urusan
Orang kedua: maling atau anaknya si pemilik rumah yang males lewat pintu
Orang ketiga: tamu
Orang keempat: yang punya rumah.
Yang lain bekesimpulan tentang personality, gw cukup kesimpulan bodoh haha
Blangkon, Blangkon.
Namanya juga penafsiran, masa gw mau bilang penafsiran lo salah atau bodoh? Mana ada yang kayak gitu?
Post a Comment