Sunday, April 5, 2009

This is a work of fiction.

Once, there was a house.

One person looked at the house. He doesn't want to enter. So he walked away.

Another person came to the house. He wanted to enter, but he saw the door was closed. So he sneaked to the back, climbed up to the second floor, then entered through the window.

Yet another person came. He, too, wanted to enter the house. So he came to the door and knocked. The master of the house opened the door for him and welcomed him in. Then he entered.

One last person came to the house. He saw the closed door. He came up to the door. He opened the door himself, and entered the house. The house was his all along.

4 comments:

Ardhn Mohammed said...

The first person maybe considered a coward, but a coward who loves peace

The second person is a slick, rubbish, a disgraceful coward

The third person is a gentleman, a man of manner. He's not a coward, yet he is an intellectual

The forth person is a leader

That is how I see it
Wonderful one, Kerupuk

Mysterious Stranger said...

orang pertama : Orang yang tidak peduli akan sesuatu yang tidak penting
orang kedua : Orang yang mempunyai firasat/sikap/pikiran buruk
orang ketiga : Orang yang polos dan mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi
orang keempat : Orang yang berani dan terkadang keberaniannya ini yang menjadi kelemahan dia

kalau misalnya rumah itu digantikan oleh medan perang maka orang yang akan selamat menurut gw adalah orang nomer 1, karena terkadang cuek bisa mencegah kita dari situasi yang kompleks
that is my vision
leave a comment...
MS out...(salah tempat)

The Blangkon said...

Orang pertama: tetangga yang gak ada urusan
Orang kedua: maling atau anaknya si pemilik rumah yang males lewat pintu
Orang ketiga: tamu
Orang keempat: yang punya rumah.

Yang lain bekesimpulan tentang personality, gw cukup kesimpulan bodoh haha

kerupukdicabein said...

Blangkon, Blangkon.

Namanya juga penafsiran, masa gw mau bilang penafsiran lo salah atau bodoh? Mana ada yang kayak gitu?